Jumat, 02 Oktober 2009

Masjid Agoeng Surakarta

Jumat, 02 Oktober 2009 0
PADA masa lalu merupakan Masjid Agung Negara. Semua pegawai pada Masjid Agung merupakan abdi dalem Keraton, dengan gelar dari keraton misalnya Kanjeng Raden Tumenggung Penghulu Tafsiranom (penghulu) dan Lurah Muadzin.

Masjid Agung dibangun oleh PB III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768. Merupakan masjid dengan katagori MASJID JAMI', yaitu masjid yang digunakan untuk sholat lima waktu dan sholat Jum'at. Dengan status MASJID NEGARA/KERAJAAN karena segala keperluan masjid disediakan oleh kerajaan dan masjid juga dipergunakan untuk upacara keagamaan yang diselenggarakan kerajaan.

Masjid Agung merupakan kompleks bangunan seluas 19.180 m2 yang dipisahkan dari lingkungan sekitar dengan tembok pagar keliling setinggi 3,25m. Bangunan Masjid Agung Surakarta secara keseluruhan berupa bangunan tajug yang beratap tumpang tiga dan berpuncak mustaka.

Masjid Agung terdiri dari
• Serambi, mempunyai semacam lorong yang menjorok ke depan (tratag rambat) yang bagian depannya membentuk kuncung.
• Ruang Shollat Utama, mempunyai 4 saka guru dan 12 saka rawa dengan mihrab dengan kelengkapan mimbar sebagai tempat Khotib pada waktu Sholat Jum’at.
• Pawestren, (tempat shollat untuk wanita) dan Balai Musyawarah,
• Tempat berwudhu
• Pagar Keliling, dibangun pada masa PB VIII tahun 1858.
• Pagongan, terdapat di kiri kanan pintu masuk masjid, bentuk dan ukuran bangunan sama yaitu berbentuk pendapa yang digunakan untuk tempat Gamelan ketika upacara Sekaten (Upacara Peringatan hari lahir Nabi Muhammad S.A.W.
• Istal dan garasi kereta untuk Raja ketika Shollat Jum’at dan Gerebeg, diperkirakan dibangun bersamaan dengan dibangunnya Masjid Agung Surakarta.
• Gedung PGA Negeri, didirikan atas susunan PB X (1914) dan menjadi milik kraton.
• Menara Adzan, mempunyai corak arsitektur menara Kutab Minar di India. Didirikan pada tahun 1928.
• Tugu Jam Istiwak, yaitu jam yang menggunakan patokan posisi matahari untuk menentukan waktu shollat.
• Gedang Selirang, merupakan bangunan yang dipergunakan untuk para abdi dalem yang mengurusi masjid Agung.

Dikutip dari : http://www.solonet.co.id/sololama/tempodoeloe1.htm
Read More......

Kampung Wisata Batik Kauman Solo

Kampoeng Batik Kauman merupakan sebuah upaya masyarakat lokal dalam merefitalisasi Batik baik sebagai Produk kesenian dan budaya maupun batik sebagai kekuatan ekonomi masyarakat.

Di Solo ada dua komunitas besar yang bergelut dengan batik, Kampoeng Batik Laweyan & Kampoeng Wisata Batik Kauman, kemudian ada tiga besar saudagar batik besar: Semar, Danarhadi dan Keris, sementara masih banyak lagi pengusaha batik yang tersebar di kota Solo baik itu yang menengah atau yang home industry.

Di kampung batik ini kita dapat dengan mudah melakukan belanja batik langsung ke pengrajin dan melihat proses produksi. Hal lain yang menarik adalah adanya tempat pembelajaran batik yang disediakan untuk pengunjung atau wisatawan yang ingin belajar batik dan merasakan hidup di lingkungan pengrajin batik sehingga bisa merasakan batik tidak hanya saja sebagai fashion, tapi batik sebagai proses budaya dan sosial.

Batik sebagai aset budaya dan sebagai penunjang ekonomi rakyat memang harus seiring sejalan. Geliat batik benar-benar terasa di kota Solo, ini bisa dilihat dengan gairah para usahawan batik yang berada di Kampoeng Batik Laweyan dan yang di Kampung Wisata Batik Kauman. Gunawan Setiawan, Ketua Paguyuban Usahawan Batik Kauman yang sekaligus pemilik Gallery Batik Gunawan Setiawan bersama kawan-kawannya menjelaskan kemajuan pesat tentang jumlah UKM batik di kampungnya itu, yang sekarang telah mencapai 44 UKM. Masing-masing UKM punya ciri khas masing-masing, mulai dari yang cuma sebagai kepanjangan usaha dari pengrajin, kemudian ada yang memang kuat modalnya & memang mempekerjakan pengrajin, hingga yang menjual khusus batik tulis, batik cap, motif pakem sampai dengan yang kontemporer. Lorong-lorong Kampung Kauman benar-benar terasa hidup, walau utamanya batik, tapi usaha lain pun tak kalah ikut meriah, seperti mereka yang berjualan baju muslim dan kerudung, warung makan sampai homestay. Kejayaan batik sebagai produk asli Indonesia diharapkan bisa kembali mencuat dan mendunia.
Read More......

Sepur Kluthuk Jaladara, Kereta Uap Wisata Solo


Pada tanggal 27 September 2009 telah diresmikan kereta uap wisata Jaladara oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafi’i Djamal bersama Gubernur Jawa Tengah dan Walikota Solo Joko Widodo bertempat di rumah dinas walikota Solo, Loji Gandrung. Ribuan masyarakat termasuk pemakai jalan yang berhenti di sepanjang jalan Slamet Riyadi yang dilewati kereta uap wisata ini terlihat antusias menyaksikan peresmian kereta uap wisata tersebut. Banyak yang terlihat mengabadikan gambar, baik dengan kamera, handycam ataupun handphone. Ini menunjukkan minat masyarakat yang besar terhadap adanya kereta uap wisata di kota Solo.

Satu rangkaian kereta uap jaladara ini terdiri atas satu lokomotif Seri C 1218 dan dua gerbong penumpang dengan Seri TR 144 dan TR 16. Lokomotif kereta uap wisata jaladara ini buatan Jerman tahun 1896, diambilkan dari Museum Palagan Ambarawa, sementara gerbongnya dari Magelang dan Bandung. Sepur kluthuk jaladara, direncanakan akan beroperasi 2 kali dalam seminggu yaitu setiap hari sabtu dan minggu dengan rute Stasiun Puwosari – Stasiun Kota Sangkrah yang berjarak kurang lebih 5 kilometer. Rute ini melewati Jalan Slamet Riyadi, jalan utama kota Solo, dan akan singgah beberapa saat di beberapa tempat perhentian dalam satu trip pulang pergi, diantaranya adalah Kampung Laweyan, Loji Gandrung, Ngapeman, Pasar Pon, Keraton, Gladak, dan lain-lain. Namun jika memungkinkan, kereta tersebut juga dapat dijalankan pada hari yang lain (senin – jumat) dan tentu saja jika ada peminat yang mem-booking.
Read More......

Forum Ekonomi Syariah STAIN Solo (FRESH)

Forum Ekonomi Syariah atau bisa dipanggil FRESH yang berdiri sekitar 2003 di Jurusan ekonomi ISLAM sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Surakarta / Solo. merupakan lembaga/organisasi yang mempunyai visi - misi :

- Sebagai wadah untuk mengembangkan wacana keilmuan serta mewujutkan aktualisasi Ekonomi Islam dalam rangka ikut mendorong terbentuknya masyarakat Islami
- Membentuk kader yang berkompeten dalam ekonomi Islam
- Kristalisasi nilai-nilai ekonomi Islam bagi anggota dan masyarakat

Awal berdirinya FRESH karena kurangnya responnya HMJ (yang sekarang BEM Jurusan Ekonomi)pada kajian ekonomi Islam. jadi kami dirikan forum kiajian yang pada waktu itu muncullah Forum Ekonomi Syariah berawal. dan menjadikan fresh sebagai lembaga semi otonom HMJ.

Di awal kepengurusan FRESH hanya beranggotakan kurang dari 15 orang. seiring berjalannya waktu kiat sekarang sudah mempunyai lebih dari 60 anggota.

Bagi temen-temen seperjuangan, mari perjuangakan ekonomi Islam sebagai solusi untuk negara kita dan bebaskan dari unsur riba. Allahu Akbar !



Read More......

Seputar Akad-akad Ekonomi Islam

Akad

Suatu perikatan antara ijab dan kabul dengan cara yang dibenarkan syara’ yang menetapkan adanya akibat-akibat hukum pada obyeknya. Ijab adalh pernyataan pihak pertama mengenai isi perikatan yang diinginkan, sedang kabul adalah pernyataan pihak kedua untuk menerimanya.Pembentukan Akad:Agar suatu akad dipandang terjadi harus diperhatikan rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Rukun merupakan unsur yang mutlak harus ada dalam sesuatu hal, peristiwa atau tindakan.Rukun adalah ijab dan kabul sebab akad adalah suatu perikatan antara ijab dan kabul.Agar ijab dan kabul benar-benar mempunyai akibat hukum, diperlukan adanya tiga syarat sebagai berikut:

1. Ijab dan kabul harus dinayatakn oleh orang yang sekurang-kurangnya telah mencapai umut tamyiz yang menyadai dan mengetahui isi perkataan yang diucapkan hinga ucapan-ucapannya itu benar-benar menyatakan keinginan hatinya. Dengan kata lain, ijab dan kabul harus dinayatakan dari orang yang cakap melakukan tindakan-tindakan hukum
2. ijab dan kabul harus tertuju pada suatu obyek yang merupakan obyek akad
3. ijab dan kabul harus berhubungan langsung dalam suatu majelis apabila dua belah pihak sama-sama hadir, atau sekurang-kurangnya dalam manjelis diketahui ada ijab oleh pihak yang tidak hadir. Hal yang terakhir ini terjadi misalnya ijab dinyatakan kepada pihak ketiga dalam ketidakhadiran pihak kedua. Maka, pada saat pihak ketiga menyampaikan kepada pihak kedua tentang adanya ijab itu, berarti bahwa ijab itu disebut dalam majelis akad juga dengan akibat bahwa bila pihak kedua kemudian menyatakan menerima (kabul), akad dipandang telah terjadi.


Identifikasi Transaksasi Dalam Ekonomi Islam

Prinsip Muamalah
• Melaksanakan segala kegiatan ekonomi dengan pola syariah
• Berbagi hasil, baik dalam kegiatan usaha, maupun dalam kegiatan intern lembaga
• Berbagi laba usaha dan balas jasa sebanding dengan perbandingan modal dan kegiatan usahanya
• Pengembangan SDI
• Pengembangan sistem dan jaringan kerjasama, kelembagaan dan manajemen

Prinsip akad dalam Muamalah

Semua Transaksi Muamalah Pada Dasarnya Adalah Boleh Hingga, Ada Nash Yang Melarangnya.

Sehingga, Cukup Menjadi Tumpuan Transaksi Yang Diperbolehkan Adalah Apa-apa Yang Berada Diluar Konteks Transaksi Yang Dilarang Secara Syar’i

Read More......

Menyiapkan Sistem Kontrol

Saat ini, tidak sedikit perusahaan-perusahaan profesional yang menggunakan mesin absen di perusahaannya. Pertanyaannya, sebegitu pentingkah?

Suatu hal yang menarik ketika kita bicara mesin absen, yang rata-rata dari para direktur muncul pendapat bahwa mesin absen yang dia beli niscaya akan membuat karyawannya lebih produktif alias tidak molor dalam bekerja sehingga dia pun menyimpulkan bahwa keberadaaan mesin absen adalah cukup membuat perusahaannya berjalan efisien.

Mesin absen pada dasarnya diadakan karena memang rata-rata perusahaan tidak menginginkan karyawannya melakukan korupsi waktu alias amanah dalam masalah waktu. Jika demikian, akar permasalahannya sebenarnya adalah bagaimana sebuah perusahaan melalui corporate culture secara umum dan personalia secara khusus mampu membangun jiwa amanah karyawannya, bukan sebaliknya yakni dengan menutupi kesolehan sosialnya dengan teknologi. Jika demikian, sangat ditakutkan bahwa manusia nantinya benar-benar dikendalikan oleh teknologi bukan manusia yang mengendalikan teknologi.

Begitu juga standar operasional kontrol yang biasa menjadi acuan kerja, karyawan. Pola sapaan dan tampilan seorang waiters dengan prinsip SOP (Standar Operasional kontrol) senyum, salam, sapa, sopan, santun, menjadi sebuah hal yang sangat mengerikan ketika ternyata semuanya tidak dilakukan dengan ikhlas alias palsu.

Membuat sistem kerja secara baik yang tercermin dalam SOP yang paling utama adalah berbasis pada mekanisme kerja yang jelas yang diturunkan dari job desc, dan didasari prinsip akhlakul karimah yang tercermin dalam uswah nabiullah Muhammad saw.

Lima Pondasi Yang Perlu Diwaspadai Dalam Bisnis Muslim

Tidak jarang dijumpai pada sebuah perusahaan muslim, yang dalam kenyataannya kurang bisa membedakan di mana dirinya harus mengedapankan aspek kekeluargaan dan dimana dia harus bersikap profesional. Begitu pula dalam masalah performa dan citra, ketika dirinya harus dituntut untuk berpenampilan baik dengan tidak bermaksud untuk berlebihan dan tidak menyombongkan diri. Ada lima aspek penting dimana seorang pebisnis muslim harus tetap berpegang teguh guna mengupayakan perusahaan agar dirinya tetap bisa bertahan/ langgeng.

1. Antara pencapaian target dan proses
2. Antara kekeluargaan dan profesionalisme
3. Antara performa dan citra
4. Antara kedisiplinan dan fleksibilitas
5. Keberlangsungan spiritual business dalam segala aspek

Read More......

Bisnis dengan idealisme = Profesional

Prinsip bisnis dalam Islam lahir dari sebuah postulat atau aksioma Al Quran yang melatarbelakangi prinsip-prinsip ketauhidan, keadilan, kebebasan (ikhtiar), hasil yang baik, pertanggungjawaban dan mengikuti sunnah Rasulullah saw. Dalam bisnis Islam juga diharuskan adanya paradigma berpikir syumul akan Islam sebagai rambu-rambu bisnisnya, yang sebelumnya setiap orang harus mengakui adanya konsep Islam adalah way of life. Ruh ini, tidak bisa lepas dan tidak bisa ditawar dalam setiap perjalanan hidup manusia tanpa terkecuali bisnis.

Banyak lika-liku bisnis yang tidak sedikit dari manusia terjerumus di dalam lembah perangkap syetan, karena hawa nafsu atau memang karena sangat tipis benang merah yang membedakan bisnis yang benar sesuai Islam maupun tidak. Sepertihalnya ketika umat Yahudi menyebutkan riba itu sama dengan jual beli, dan Allah Azza wa Jalla menegaskan bahwa riba adalah haram dan jual beli adalah halal.

Dalam dekade ini, dunia mulai melirik gaya spiritualitas dalam bisnis. John Naisbit dan Patricia Aburdene dalam Megatrends 2000 mencatat bahwa banyak perusahaan multinasional dan perusahaan yang memproduksi merek-merek dunia telah mengeluarkan dana tidak kurang 4 Miliar dolar AS per-tahun untuk membayar para konsultan yang dikenal sebagai bagian kecenderungan spiritualitas baru, New Age. Sebanyak 67.000 pegawai Pasific Bell di California telah mengikuti pelatihan Krone, yakni sejenis pelatihan ala New Age ini. Demikian pula halnya dengan perusahaan kelas dunia seperti Procter and Gamble, TRW, Ford Motor Company, AT&T, IBM, dan General Motors. Sejalan dengan itu, seperti diberitakan Asia Inc., January 1999, Mark Moody, pimpinan senior salah satu perusahaan minyak terbesar dunia Shell memutuskan untuk memanggil seorang pendeta Buddha terkemuka guna memberikan terapi spiritual kepada 550 ekskutif perusahaan tersebut. Dia menyatakan bahwa langkah ini diambilnya untuk meningkatkan kinerja karyawan perusahaan.

Dr. Gay Hendricks dan Dr. Kate Ludeman dalam buku The Corporate Mystic, secara lugas ingin menyatakan bahwa dalam era pasar global, Anda akan menemukan orang-orang suci, mistikus, atau sufi di perusahaan-perusahaan besar atau organisai-organisasi modern, bukan di wihara, kuil, gereja atau masjid. Dalam buku itu mereka menyatakan bahwa setelah bekerja dengan 800 orang eksekutif dalam 25 tahun terakhir ini, mereka mengajukan ramalan sebagai berikut: Para pengusaha yang sukses abad 21 akan menjadi para pemimpin spiritual. Mereka akan merasa nyaman dengan kehidupan spiritualnya sendiri dan akan tahu cara memupuk perkembangan spiritual orang lain. Para pengusaha yang paling sukses pada zaman sekarang ini telah mempelajari rahasia ini. Bagi mereka yang telah beranggapan bahwa spiritual adalah bukan bagian dari sebuah bisnis, hanyalah menipu diri mereka sendiri begitu pula dengan orang-orang disekitarnya. Menurut Hendricks dan Ludeman ada 12 ciri-ciri para Mistikus Korporat yaitu: Kejujuran Total, Fairness (Keadilan), Pengetahuan tetang diri sendiri, Fokus pada kontribusi, spiritualitas (Non-Dogmatik), Mencapai Lebih Banyak Hasil dengan Lebih Sedikit Upaya, Membangkitkan yang terbaik dalam diri mereka dan orang lain, keterbukaan terhadap perubahan, cita-rasa humor yang tinggi, visi jauh kedepan dan focus yang cermat, disiplin diri, yang ketat, dan keseimbangan. Kalau kita melihat ke-12 ciri-ciri tersebut adalah sebagian dari nilai-nilai yang dianjurkan dalam Syariah, yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad s.a.w.

Satu contoh lain yang dibahas oleh Masaaki Imai dalam bukunya Kaizen. Strategi Kaizen adalah konsep tunggal ada dalam manajemen Jepang yang paling penting – kunci sukses Jepang dalam persaingan-. Kaizen berarti penyempurnaan berkesinambungan yang melibatkan semua orang – baik manajemen puncak, manajer maupun karyawan. Kaizen menghasilkan pemikiran berorientasi pada proses, karena proses harus disempurnakan sebelum kita memperoleh hasil yang disempurnakan.

Hal ini berlawanan sekali dengan pemikiran berorientasi pada hasil dari banyak manajer Barat. Konsep Kaizen ini adalah sesuai sekali dengan panduan Syariah seperti tertera dalam suatu atsar shahabat yang menyatakan merugilah seseorang itu apabila hari ini sama dengan hari kemarin, seyogyanya seseorang itu selalu memperbaiki dirinya lebih baik dari hari kemarin, dan bahwa hikmah syariah yang menyatakan bahwa suatu niat baik harus dilakukan dengan proses yang baik pula.

Juga sebagai contoh lainnya, seperti konsep-konsep kewirausahaannya Robert T Kiyosaki, dalam bukunya The Cashflow Quadran, Panduan Ayah Kaya Menuju Kebebasan Finansial. Ada beberapa konsep-konsep pemikirannya yang sesuai dengan panduan syariah yang membawa seseorang kepada ”The ultimate state of independence – which is independence only upon Allah”, kebebasa manusia dan cengkeraman kekuasaan manusia lain, harta, pekerjaan atau urusan dunia lainnya, dan hanya bergantung kepada Allah. Banyak kiat-kiat bisnis yang dilakukan Rasulullah saw, dan para sahabatnya dalam berbisnis yang membawa keberhasilan yang seimbang baik dalam usaha maupun kesejahteraan lingkungannya.

Kita melihat pula bahwa metode-metode konvensional yang diterapkan bisnis dan manajemen tersebut bukan jaminan 100% akan membawa pada keberhasilan. Dan terkadang keberhasilan yang diciptakan dengan mengorbankan keseimbangan lainnya.

Berpegang teguh terhadap prinsip idealisme Islam bukanlah keluar dari konteks profesionalisme. Bahkan, terkadang ketika kita memunculkan prinsip idealisme kita sebagai cerminan profesionalisme maka kita telah menciptakan core corporate kita.

Dikutip dari makalah Berbisnis Menuai Berkah Dengan Prinsip Syariah

Disampaikan dalam Acara Seminar Ekonomi Islam Forum Silaturrahmi Studi Islam Propinsi Jawa Tengah, 5 Juli 2008, STAIN Surakarta, Solo, oleh : Krishna Adityangga, SEI, Praktisi bisnis syariah, dan aktif dalam berbagai seminar dan diskusi ekonomi Islam

Read More......
 
Solo Bersyar'i. Design by Pocket